Sabtu, 08 Oktober 2016

Fashion Day, Saat Sehari Pakai Outfit Bikinan Sendiri

Gaya Berbusana Tak Akan Serupa (dokumen pribadi)
Pada dasarnya setiap orang memiliki style fashionnya masing-masing. Ada yang menyukai outfit simple, etnik hingga tampilan formal atau elegan di setiap kesempatan. Style fashion kerap diibaratkan sebagai karakter yang menggambarkan kepribadian seseorang. Meski bisa ditiru, tampilan yang sama sekalipun jatuhnya akan memancarkan kharisma yang berbeda-beda. Di sinilah letak uniknya. Barang yang sama, kualitas yang serupa hasilnya bisa berbeda.

Karena beragam alasan inilah bisnis yang berkecimpung di dunia fashion memiliki potensi pasar yang begitu besar, tidak terkecuali di Indonesia. Dengan berpenduduk sekian ratus juta jiwa, lengkap dengan tingkat konsumsi yang terbilang cukup tinggi, Indonesia ibarat pasar yang empuk bagi para produsen brand. Tak ayal berbagai produk fashion baik brand lokal maupun internasional akhirnya membanjiri pasar nasional kita. Jogja misalnya. Seringkali saya harus menimati kemacetan di salah satu ruas jalan pulang karena banyaknya antrian di beberapa toko pakaian. Kemacetan yang identik di akhir pekan ini seringkali terjadi di hari kerja. Pokoknya kalau toko ini itu rame, parkirannya bisa sampai ke ruas jalan.

Dengan berbagai fakta yang saya temui inilah saya tergelitik dengan sebuah ide bernama Fashion Day. Fashion Day merupakan sebuah konsep sederhana yang diharapkan mampu memantik kreativitas kawula muda Indonesia. Dalam satu hari ini, nantinya seseorang diwajibkan untuk memakai outfit bikinan sendiri. Bisa kaos, baju, rok, celana ataupun alas kaki. Tinggal pilih saja sesuai selera. Titik berat Fashion Day tidak terletak pada hasilnya saja, namun lebih pada penggalian ide untuk berkreasi. Proses selanjutnya bisa dikerjakan oleh pihak lain yang kompeten di bidangnya seperti penjahit, pengrajin sepatu, orang sablon atau pihak lainnya.

Dalam hal ini saya menitikberatkan peserta pada anak yang sudah bersekolah hingga mereka yang mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Selain mampu meningkatkan kreativitas seseorang, Fashion Day diharapkan mampu menjadi kegiatan yang menjembatani media komunikasi kreatif dengan keluarga maupun lingkungan sekitar, baik dengan orang tua, saudara, tetangga hingga teman atau relasi lain yang dikenal. Lebih jauh lagi, kegiatan ini diharapkan mampu menggali potensi seseorang hingga dapat menumbuhkan kemandirian pada generasi muda Indonesia. 

Melalui kegiatan ini pula, Fashion Day juga berpeluang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang tersalurkan melalui penyedia jasa skala kecil seperti para penjahit, pengrajin sepatu hingga berbagai pihak lainnya yang bergerak di bidang fashion. Belum lagi jika ada yang melibatkan potensi daerahnya masing-masing. Ujungnya, Fashion Day dapat menjadi media perantara bagi perayaan keberagaman budaya yang terdapat di Indonesia. Misalnya saja seseorang yang hobi mengenakan produk "berbau" etnik seperti saya. Selain terlihat etnik saat ngeksis di sosial media, modal mengenakan kain tradisional seperti batik ataupun tenun saja bisa sekalian memperkenalkan sekaligus mempromosikan produk handmade Indonesia di mata dunia.

Contoh Atasan dengan Aplikasi Tenun (dokumentasi pribadi)
Contoh Atasan dengan Aplikasi Tenun (dokumentasi pribadi)
Lantas, bagaimana hal ini dapat terwujud? Jawabannya sangatlah mudah. Manfaatkan saja teknologi komunikasi dan sosial media yang ada. Kini berbagai layanan operator seluler telah memiliki jaringan yang handal. Dengan sekali klik, berbagai informasi dapat disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia. Tinggal wujudkan ide kamu, pakai, upload dengan hastag utama berupa #FashionDay. Selanjutnya setiap orang bisa menambahkan hastag sesuai dengan produk yang berhasil telah dibuat. Seru kan? 

Dengan besarnya penduduk Indonesia yang melek teknologi, trending topic pun bukan merupakan hal yang sulit dilakukan bukan? Lalu bagaimana jika seseorang menginginkan produk teman di hari Fashion Day tadi? Nah di sinilah letak keunggulan Fashion Day. Selain dapat menggali potensi diri, Fashion Day dapat menjadi perantara bagi mereka yang tertarik untuk mencoba terjun di dunia bisnis. Karena bikin produk dalam jumlah banyak seperti satu lusin atau satu kodi dapat menghemat ongkos produksi, maka Fashion Day dapat menjadi ajang start up yang terjangkau bagi kawula muda. Selain itu, peserta Fashion Day pun dapat membagikan produk bikinan sendiri pada beberapa pihak yang dirasa membutuhkan. Ibarat sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. 


Salam hangat dari Jogja,
-Retno-

Artikel ini diikutkan dalam Lomba Blogging bertema Membangun Indonesia Melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi yang Diselenggarakan Oleh PT. XL Axiata Tbk yang Bekerjasama dengan Rumah Blogger Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerita NOLNIL Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates