Sabtu, 31 Oktober 2015

Bijak Membeli untuk Kebaikan Seisi Bumi


Konsumen adalah raja. Pernahkah Anda mendengar pernyataan tersebut? Kalau saya sih kerap menerapkannya. Kalau akan membeli sesuatu, saya akan pelototi betul barang yang akan saya beli, bahkan dari hal paling kecil sekalipun. Mulai dari kondisi kemasannya, tanggal kadaluarsanya dan tentu saja logo dari beberapa instansi terkait. Sebagai konsumen tentu saya tidak menginginkan kekurangan pada produk yang akan saya beli. Setelah lolos ‘tes’, saya baru memasukkannya dalam keranjang lalu membayarnya di kasir. Saya menyebutnya konsumen cerdas. Cerdas dalam memilih barang yang akan dibeli. Tentu saja ini demi kepentingan pribadi. Agar terhindar membeli barang yang rusak atau bahkan kadaluarsa.

Terkait dengan logo pada produk makanan aaupun minuman, saya akan memilih produk yang ada ijin Badan Pengkajian Obat dan Makanan. Selain itu saya juga jeli melihat logo kehalalan produk makanan dari Majelis Ulama Indonesia. Terkait hal ini, beberapa waktu yang lalu saya melihat kampanye beli yang baik yang digaungkan oleh WWF. Ada banyak hal yang disoroti disana, salah satunya yang berkaitan dengan produk berbasis minyak kelapa sawit. Dalam hal ini, WWF juga ikut menyebarluaskan informasi terkait logo RSPO. 


Gambaran Status Gajah di Dunia
(Dokumentasi Pribadi)



Lalu apakah RSPO itu? RSPO tidak lain merupakan singkatan dari Roundtable on Sustainable Palm Oil. RSPO merupakan asosiasi nirlaba yang menyatukan para pemangku kepentingan dari tujuh sektor industri minyak sawit, mulai dari produsen kelapa sawit, pemroses atau pedagang kelapa sawit, produsen barang-barang konsumen, pengecer, bank dan investor, LSM baik LSM pelestarian lingkungan atau konservasi alam maupun sosial. (Sulistiowati, 2015). Masih bingung dengan pengertian dan kebaikan produk RSPO? Baiklah, mari kita bahas lebih lanjut.

Mudahnya RSPO bersama para pemangku kepentingan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk minyak sawit berkelanjutan. Contoh mudahnya adalah menjamin tidak ada hutan primer baru atau kawasan bernilai konservasi tinggi yang dikorbankan menjadi kebun kelapa sawit. Logo RSPO juga menjamin produk yang dihasilkan aman dari pembunuhan gajah (Sulistiowati, 2015). 

Gambaran Status Orang Hutan di Dunia
(Dokumentasi Pribadi)

Tidak hanya itu, produk berbasis kelapa sawit berlogo RSPO juga ikut memberikan kehidupan yang merdeka terhadap orang utan. Kenapa demikian? Karena produk tersebut sudah mendapatkan sertifikasi ‘halal’ dari pembantaian orang utanTermasuk jika di dalam kebun industri terdapat populasi orangutan, maka pihak terkait harus mengadakan penelitian terlebih dahulu terkait “kantong-kantong” orangutan serta kewajiban membentuk High Conservation Value Forest (HCV) sehingga tidak akan mengganggu keberlangsungan hidup orang utan. (Sulistiowati, 2015). Meski terlihat sederhana, ternyata ada begitu banyak kebaikan dalam produk logo RSPO bukan?

Sebagai seorang raja tentu kita juga wajib berlaku adil pada semua pihak bukan? Tidak hanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak saja, namun juga pada keberlangsungan kehidupan lingkungan sekitar, bahkan hewan sekalipun. Miris rasanya melihat berita yang menghiasi berbagai media di Indonesia akhir-akhir ini. Utamanya yang berkaitan dengan polusi asap. Korbannya bukan hanya peduduk yang tidak bersalah saja, namun juga menimpa pada aneka satwa penghuni hutan yang sayangnya tidak sedikitpun mampu menyuarakan aspirasinya. Terkait berita ini, bisa jadi Anda juga sudah melihatnya.  

Sungguh, saya tidak bisa membayangkan kalau sejak pagi hingga malam hari harus hidup berdampingan dengan asap. Saya kerap menerapkan pada diri saya sendiri. Ketika orang rumah atau tetangga membakar sampah yang notabebe jumlahnya tidak terlalu banyak saja sudah sukses membuat nafas saya terasa tidak nyaman. Belum lagi ketika melintasi jalan yang sedang berasap. Maklum, saya tinggal di salah satu sudut Jogja yang berdampingan dengan area persawahan warga. 

Ketika pulang pergi melewati area persawahan yang panjangnya tidak lebih dari satu kilometer saja sudah merasa pusing jika ada kepulan asap hasil pembakaran jerami. Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang berada di kepungan asap selama berbulan-bulan itu? Bagaimana dengan satwa malang yang juga berada di sana? Jelas saja hal ini membawa rentetan kerugian bagi banyak pihak. Mulai dari sisi kesehatan, kelestarian alam, keseimbangan populasi satwa hingga perekonomian warga.

RSPO Trademark Logo
sumber: www.rspo.org

Terkait hal ini, pernahkah Anda berfikir bahwa seorang konsumen juga dapat berkontribusi pada tragedi asap tersebut? Apalagi jika dilihat dari pernyataan di awal tadi bahwa konsumen adalah raja. Sudah baikkah produk berbasis kelapa sawit seperti minyak goreng dan margarin yang Anda gunakan sehari-hari? Jika Anda belum tahu, coba saja temani ibu saat membeli kebutuhan bulanan keluargaSelanjutnya lihat saja adakah logo RSPO pada beberapa produk seperti minyak goreng dan margarin yang tadi dibeli ibu.

Kalau sudah tahu, tentu akan lebih baik jika informasi ini tidak berhenti sampai di keluarga saja bukan? Karena semakin banyak pihak yang menggunakan produk RSPO berarti akan semakin banyak pula pihak yang akan berkontribusi untuk pelestarian alam, utamanya dalam mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk minyak sawit berkelanjutan. Jadi selain melihat kondisi kemasan dan tanggal kadaluarsa barang, logo RSPO juga penting ada dalam setiap produk berbasis minyak kelapa sawit. Inilah yang disebut dengan konsumsen bijak. Sebuah gerakan sederhana yang digalakkan guna menjaga keseimbangan alam agar kekayaan alam ini nantinya juga dapat dinikmati oleh generasi setelah kita.

Nah, di era teknologi seperti saat ini, Anda dapat melakukan banyak hal terkait informasi bijak membeli ini. Misalnya saja dengan ikut menyebarkan informasi terkait RSPO kepada lingkungan sekitar Anda. Bagaimana caranya? Anda bisa membuat artikel terkait konsumsen bijak, salah satunya dengan mengulas kebaikan label RSPO pada beragam produk berbasis minyak kelapa sawitAnda dapat menyebarluaskan informasi baik ini ke berbagai jejaring sosial yang Anda miliki. Jika lebih menyukai penjelasan singkat, Anda dapat menulis kultweet terkait konsumsen bijak. Namun jika Anda belum memiliki cukup waktu untuk menulis, Anda dapat memulainya dengan memposting foto atau logo RSPO dengan penjelasan singkat di dalamnya.Sangat mudah, sangat fleksibel.

Oiya, jika Anda memiliki teman atau keluarga yang memiliki usaha di bidang kuliner, utamanya yang banyak menggunakan produk berbasis kelapa sawit, perkenalkan pula mereka pada produk bersertifikat RSPO ini. Siapa tahu dengan mengetahui informasi ini, mereka akan tertarik menggunakan produk berlogo RSPO. Bukankah sekecil apapun kontribusi kita itu jauh lebih baik daripada tidak melakukan sama sekali? Jadi mari berkontribusi!


Daftar Pustaka:

Sulistiowati, D., 2015. Berikan Orangutan “Kemerdekaan” dari kebun Sawit Tak Lestari. http://www.wwf.or.id/?41042/Berikan-Orangutan-Kemerdekaan-dari-Kebun-Sawit-Tak-Lestari, diakses 31 Oktober 2015


Sulistiowati, D., 2015. Suka Makan Gorengan vs Pelestarian Gajah. http://www.wwf.or.id/?40922/Suka-Makan-Gorengan-vs-Pelestarian-Gajah, diakses 31 Oktober 2015



0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerita NOLNIL Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates