Rabu, 05 Agustus 2015

Menikmati Layanan Autodebet BNI untuk Membayar BPJS Kesehatan

Cabang BNI di Dekat Kampus (dokumentasi pribadi)


Tujuh bulan bukanlah usia yang singkat untuk mengenal suatu hal, termasuk sebuah pelayanan produk perbankan. Perkenalan saya dengan layanan produk BNI bermula dari cerita Bunga, salah satu teman dekat saya. Kala itu ia memanfaatkan autodebet BNI untuk membayar biaya kuliah. “Daripada antri kan mending pakai autodebet Mbak. Nggak perlu repot udah kepotong sendiri sesuai dengan isi surat kuasa yang kita berikan”, celotehnya setahun lalu.

Tahu sendiri kan, kalau bayar sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP) ataupun biaya operasional (BOP) kuliah secara manual tentu membutuhkan waktu untuk mengantri. Jarang sekali mengalami kondisi tanpa antrian. Kecuali kalau datang pagi-pagi sekali atau memang sedang beruntung tidak ada orang yang melakukan transaksi secara langsung. Padahal cukup menjadi rahasia umum jika sebagian orang memilih membayar SPP ataupun BOP di kesempatan terakhir. Begitu pula dengan pengalaman saya sewaktu kuliah dulu. Seringkali saya membayar di hari terakhir. Kalau sudah begini, mau tak mau ya harus mengantri. Tak jarang sampai menguras emosi karena lamanya waktu tunggu.

Padahal kalau dipikir-pikir sebenarnya memang lebih mudah jika memakai layanan autodebet. Selain menghemat waktu, layanan autodebet tentu akan mempermudah nasabah dalam membayar berbagai keperluan. Sayangnya saya bertemu dengan Bunga di tempat kerja, yang tidak lain artinya saya sudah lulus kuliah. Belum berurusan kembali dengan kegiatan membayar SPP ataupun BOP.

Ikut Serta Dalam Lomba Blog (dokumentasi pribadi)

Sebagai teman sekantor, saya sering terlibat pembicaraan dengannya. Dari hal sepele seperti tempat makan yang asyik hingga menjurus ke hal-hal yang lebih serius, seperti referensi beberapa buku bagus yang ia miliki. Ternyata Bunga tak hanya menggunakan layanan autodebet saja, ia juga sering menggunakan layanan internet banking BNI untuk membayar tagihan belanja yang dilakukan di toko online. Meski demikian, sebagai konsumen yang penuh pertimbangan, saya tidak langsung kepincut dengan cerita Bunga terkait produk perbankan yang ia gunakan.

Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya beberapa bulan kemudian saya memutuskan untuk mendaftar layanan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Setelah mendaftar langsung di bagian pelayanan yang menjangkau tempat tinggal saya, akhirya saya mulai memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan. Salah satunya dengan membayar iuran bulanan di bank yang telah ditunjuk untuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Karena saya belum memiliki nomor rekening di beberapa bank yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, akhirnya saya memutuskan untuk transaksi secara manual. Sama persis ketika membayar iuran pertama. Menariknya lagi ternyata cara manual ini masih banyak dipilih oleh sebagian orang, termasuk saya. Hal ini berlangsung selama beberapa bulan. Hingga suatu hari ada ketentuan baru Orang yang membayar iuran BPJS harus memiliki nomor rekening pribadi pada bank yang dipercaya sebagai tempat pembayaran.

ATM BNI di Dekat Kampus dan Kantor

Dari sini saya mulai memilah dan memilih lagi. Ingatan saya pun kembali pada kegiatan rutin yang kerap saya lakukan beberapa tahun yang lalu, yang tidak lain tidak bukan adalah membayar SPP dan BOP. “Wah kok bisa-bisanya saya mengulangi hal yang sama. Datang ke bank lalu mengantri. Kenapa tidak terpikirkan sama sekali untuk membuka rekening yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan lalu meminta layanan autodebet. Dengan begini saya tidak perlu ribet lagi antri sana-sini. 

Selanjutnya saya harus memilih untuk mendaftar sebagai salah satu nasabah yang terdaftar sebagai rekanan BPJS Kesehatan. Hal pertama yang saya lakukan tentu melakukan survai kecil-kecilan. Dengan berbagai pertimbangan yang ada akhirnya saya memutuskan untuk menjadi nasabah BNI. Salah satu pertimbangan saya menjatuhkan pilihan pada BNI karena bank yang telah 69 tahun mengabdi ini memiliki jumlah cabang dan anjungan tunai mandiri (ATM) yang cukup banyak. Dalam catatan kecil saya, saya menemukan 3 cabang dan 7 ATM BNI yang berada diantara rumah dan tempat kerja saya. Bahkan kini ada cabang baru BNI yang dibuka di dekat kantor. 

 Layanan Autodebet BNI untuk Pembayaran BPJS Kesehatan
(dokumentasi pribadi)

Meski terdengar sepele, namun banyaknya ATM dan kantor cabang bank yang ada disekitar kita tentu akan mempermudah nasabah. Utamanya kalau sedang kehabisan uang tunai. Kalau mau mengurus ini itu tentu juga lebih mudah. Akhirnya sejak awal tahun ini, saya telah menjadi salah satu nasabah BNI. Saya juga menikmati layanan autodebet untuk pembayaran iuran bulanan BPJS Kesehatan. Ini pengalaman saya, bagaimana dengan pengalaman Anda?   Share di sini ya! 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerita NOLNIL Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates