Kreasi Wonton Tengiri |
“Ada
gula, ada semut”, lanjutnya baaaang!
“Musim
hujan seringkali sukses bikin laper perut”, huft….
Begitulah
kondisi yang kerap saya rasakan saat diguyur musim hujan. Kalau pas nggak hujan
sih nggak gitu masalah. Waktu sinyak lapardatang tiba-tiba, tinggal keluar
sebentar, lalu jalan ke warung makan andalan. Tentu tanpa perlu kehujanan. Beda
cerita kalau musim hujan tiba. Mau beli cemilan saja wajib lihat cuaca. Padahal
bawaannya pingin nyemil teruusss. Duh!
Ketika ada seporsi
makanan berkuah dikala hujan, bukankah tak ada lagi nikmat yang pantas didustakan?
Sayangnya, kalau setiap hari jajan, bisa-bisa bikin keropos tabungan. Apalagi
yang kapasitas lambungnya terlanjur melebar seperti……*tunjuk hidung sendiri.
Dengan background kantong yang masih cekak
namun doyan makan-makan, masak merupakan solusi jitu mengatasi masalah saya
yang satu ini. Untungnya saya tinggal di negeri maritim terbesar di dunia.
Apalagi kalau bukan Indonesia. Asyiknya lagi nih, dimanapun berada,
rasa-rasanya beragam jenis ikan merupakan komoditi yang cukup mudah ditemukan.
Tak ayal, kuliner berbasis hasil kelautan begitu melimpah di seantero
nusantara. Palembang dengan pempeknya, Manado dengan sambal roa-nya, Minahasa dengan cakalang fufunya dan
masih banyak lagi.
Meski tak ada pantangan
soal makanan, namun beda cerita jika menyoal tentang kelihaian mengolah
makanan. Musim hujan seperti saat ini, saya lebih suka menikmati makanan
berkuah yang hangat. Salah satu menu musim hujan favorit saya adalah wonton
tengiri. Wonton merupakan nama lain dari pangsit, si kuliner sekali “hap” itu lho! Selain mudah dibuat, wonton merupakan menu yang cukup
fleksibel. Mau dibuat menu utama bisa. Tinggal ditambah sayuran seperti pokcoy dan
brokoli pun jadi. Mau dibikin macam “siomay
goreng” juga bisa. Tinggal digoreng lalu dicocol di sambal kacang. Kalau mau
dibuat topping mie pun bisa. Tinggal
dipilih sesuai selera, direbus atau digoreng. Jadi sekali bikin, bisa untuk “stok opname” cemilan selama beberapa
hari ke depan.
Yuk Bikin Wonton
Tengiri!
Khusus yang penasaran
bikin wonton enak nggak pake ribet, bisa lirik resep berikut ini!
Bahan
Utama Wonton:
Daging Ikan Tengiri |
25
lembar kulit lumpia
500
gram ikan tengiri, cincang halus
1
buah wortel ukuran sedang, cincang halus
setengah
buah bawang bombay ukuran sedang, cincang halus
1
sendok teh garam
Bahan
Kuah Wonton:
Bahan Kuah Wonton, Pakai Sisa Fillet Tengiri |
4
gelas air putih
2
siung bawang putih
10
butir merica
garam
sesuai selera
tulang
dan daging sisa fillet sebagai penambah aroma
Bahan Topping dan Tambahan Isian Wonton:
Bahan Topping dan Tambahan untuk Isian Wonton |
3
ikat pokcoy, hilangkan akarnya
1
buah brokoli ukuran sedang, potong sedang
1
buah daun bawang, potong mamanjang
1
buah seledri untuk hiasan
1
buah tomat untuk hiasan mawar
Proses
pembuatan wonton:
Campur
semua bahan isi wonton, aduk rata
Ambil
selembar kulit lumpia
Letakkan
satu sendok teh isian wonton di tengah kulit lumpia, bentuk sesuai selera. Di
sini saya membuat 2 bentuk wonton, yaitu bentuk perahu dan bentuk bunga ikat.
Wonton Bentuk Kapal |
Bentuk perahu dibuat dengan cara melipat kulit lumpia yang sudah diisi lalu kedua ujung pangsit disatukan hingga berbentuk miniatur kapal. Sedangkan bentuk bunga ikat dibuat dengan meletakkan isian wonton di tengah kulit lumpia, lalu wonton diikat dengan potongan daun pisang yang telah dilayukan.
Wonton Bentuk Bunga Ikat, Ini Bentuk yang Paling Mudah Dibuat |
Proses
pembuatan kuah:
Haluskan
semua bumbu (bawang putih, merica, pala dan garam), lalu masukkan bumbu ke
dalam air dan sisa fillet tengiri. Didihkan.
Kali ini wonton yang telah jadi ada yang langsung saya rebus di kuah ikan, ada yang saya kukus dan ada yang saya goreng. Mudah bukan? Berikut penampakannya:
Saat Dikukus |
Tips:
Agar kulit tidak pecah, sebaiknya menggunakan api kecil saat mengukus ataupun
merebus wonton.
Hasil Wonton Kukus dan Rebus |
Dalam
resep kali ini, saya hanya mengeluarkan budget sekitar Rp 30.000 saja, dimana Rp
20.000nya tidak lain merupakan harga ikan tengiri dan sisanya untuk bumbu dan
minyak goreng. Ada banyak pertimbangan mengapa saya memilih ikan tengiri. Meski
harganya relatif terjangkau yaitu Rp 40.000/kg (harga di Jogja), tengiri
menawarkan kandungan gizi yang cukup lengkap. Selain mengandung omega 3 yang
baik untuk kesehatan tubuh, setiap 100 gram tengiri juga mengandung 21,4 gram
protein dan 0,9 miligram zat besi. Selain itu, dalam 100 gram tengiri hanya
mengandung 112 kalori dan 2,3 gram lemak. Aromanya tengiri yang kuat tentu
menambah citarasa makanan. Karena termasuk ikan berdaging putih, tengiri cocok
dimasak dengan cara digoreng maupun direbus. Warna dagingnya yang putih tidak
akan mengubah warna kuah. Sudah mudah,
murah, kaya gizi pula!
Ngomong-ngomong
soal gizi, salah satu produsen susu anak dan ibu hamil terkemuka di dunia, Sarihusada kembali membuka kesempatan
bagi para blogger dan vlogger untuk mengikuti rangkaian kegiatan bertajuk Jelajah
Gizi. Yuk kenalan lebih lanjut dengan kegiatan asyik bertabur hadiah ini!
Wonton Goreng |
Apa Itu Jelajah Gizi?
Jelajah Gizi
merupakan merupakan konsep “Jalan-Jalan Unik” yang memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah,
sekaligus mempelajari sejarah dan budaya yang melatarbelakanginya.
Acara yang disponsori oleh PT. Sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada) ini juga mengajak peserta untuk mempelajari seluk beluk kuliner khas
tersebut mulai dari proses pembuatan hidangan hingga memahami nilai gizi yang
terkandung di dalamnya. Acara Jelajah Gizi merupakan salah satu wujud nyata Sarihusada dalam meningkatkan
kepedulian masyarakat akan berbagai masalah gizi di Indonesia.
Banner Jelajah Gizi 4 (Jelajah Gizi 2016) Sumber: microsite.detik.com |
Jadi selain memproduksi berbagai nutrisi untuk ibu
hamil & menyusui dan anak dengan rasa yang enak, harga terjangkau lengkap
dengan standar kualitas internasional, Sarihusada juga memiliki program khusus
yang dinamakan Nutrisi Untuk Bangsa
(NUB). Nah,
Jelajah Gizi ini merupakan aksi nyata Sarihusada dalam seluruh elemen bangsa untuk bekerja
sama memerangi permasalahan gizi di tanah air. Untuk acara Jelajah Gizi ini
Sarihusada mengajak blogger dan vlogger untuk menyebarluaskan berbagai
informasi terkini terkait potensi gizi di suatu kawasan. Jadi selain mengenalkan
potensi sumber daya alam Indonesia, sejatinya acara ini merupakan upaya
Sarihusa dalam menyebarluaskan informasi terkait potensi makanan gizi dari
kuliner lokal Indonesia.
Tahun
ini Jelajah Gizi memasuki usia ke-4. Usai Gunung Kidul, Kepulauan Seribu dan Bali
yang dijelajahi, kali ini Jelajah Gizi akan mengulik potensi sejarah, budaya
dan kuliner di Propinsi
Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Minahasa. Dengan batas
teritorial berupa samudera
terbesar di dunia, yaitu Samudera Pasifik, tak ayal salah satu propinsi di
Pulau Sulawesi ini menyimpan potensi bahari yang begitu mengagumkan.
Selain kaya akan sumber daya laut, Sulawesi Utara juga
menawarkan pesona wisata bahari yang mempesona mata. Taman Nasional Bunaken
misalnya. Selain menawarkan pesona bahari yang begitu dikenal dunia, situs
nasional ini juga dinobatkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Ini belum menyoal tentang wisata kulinernya! Tercatat ada begitu banyak makanan
khas dari Sulawesi Utara, mulai dari Tinutuan atau Bubur Manado, Ayam Woku
Blanga, Sambal Roa dan tentu saja Cakalang Fufu yang tersohor itu. Kombinasi
indah antara pesona alam dan keunikan kuliner inilah yang menjadikan Sulawesi
Utara terpilih sebagai destinasi Jelajah
Gizi 4.
Jelajah Gizi Minahasa kali ini akan diselenggarakan selama 3 hari
berturut-turut mulai tanggal 18 hingga 20 November 2016, bertempat di Minahasa,
Sulawesi Utara. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Sarihusada memberikan
kesempatan kepada blogger untuk mengikuti kegiatan ini secara cuma-cuma. Menariknya
lagi, kini acara ini terbuka juga untuk para vlogger lho! Dari 10 kuota yang tersedia, akan dipilih 5 blogger dan 5
vlogger untuk mengikuti rangkaian Jelajah Gizi Minahasa 2016.
Banner Jelajah Gizi 4 (Jelajah Gizi 2016) Sumber: microsite.detik.com |
Selain jalan-jalan gratis, hadiah puluhan juta rupiah juga menanti Anda. Menariknya
lagi nih, peserta Jelajah Gizi tahun ini
akan menjelajah bersama Marrysa Tunjung Sari (@poeticpicture)
dan Sutiknyo (@lostpacker). Selain jalan bareng, fotografer
dan blogger kenamaan ini juga akan berbagi pengetahuan tentang Food Photography
dan Video Blogging. Jadi yang mau nambah pengetahuan dan lingkar pertemanan
dengan blogger dan vlogger nasional, yuk ikutan acara keren ini! Apalagi syarat
ikutannya terbilang cukup mudah. Tinggal upload
saja kreasi olahan laut kamu melalui blog ataupun akun youtube kamu. Syarat
selengkapnya bisa dilihat di sini.
Wonton Goreng |
Salam hangat dari Jogja,
-Retno-
Sumber:
Ikan
untuk Ketahanan Pangan dan Gizi Nasional Bag II. gizi.depkes.go.id/Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blogging “Jelajah Gizi 4” yang diselenggarakan oleh PT. Sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada) yang bekerjasama dengan Detik.com
Banner Jelajah Gizi 4 (Jelajah Gizi 2016) Sumber: microsite.detik.com |
0 komentar:
Posting Komentar