Tahu sendiri kan, kalau bayar sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP) ataupun biaya operasional (BOP) kuliah secara manual tentu membutuhkan waktu untuk mengantri. Jarang sekali mengalami kondisi tanpa antrian. Kecuali kalau datang pagi-pagi sekali atau memang sedang beruntung tidak ada orang yang melakukan transaksi secara langsung. Padahal cukup menjadi rahasia umum jika sebagian orang memilih membayar SPP ataupun BOP di kesempatan terakhir. Begitu pula dengan pengalaman saya sewaktu kuliah dulu. Seringkali saya membayar di hari terakhir. Kalau sudah begini, mau tak mau ya harus mengantri. Tak jarang sampai menguras emosi karena lamanya waktu tunggu.
Ikut Serta Dalam Lomba Blog (dokumentasi pribadi) |
Sebagai teman sekantor, saya sering terlibat pembicaraan dengannya. Dari hal sepele seperti tempat makan yang asyik hingga menjurus ke hal-hal yang lebih serius, seperti referensi beberapa buku bagus yang ia miliki. Ternyata Bunga tak hanya menggunakan layanan autodebet saja, ia juga sering menggunakan layanan internet banking BNI untuk membayar tagihan belanja yang dilakukan di toko online. Meski demikian, sebagai konsumen yang penuh pertimbangan, saya tidak langsung kepincut dengan cerita Bunga terkait produk perbankan yang ia gunakan.
Karena saya belum memiliki nomor rekening di beberapa
bank yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, akhirnya saya memutuskan
untuk transaksi secara manual. Sama persis ketika membayar iuran pertama.
Menariknya lagi ternyata cara manual ini masih banyak dipilih oleh sebagian
orang, termasuk saya. Hal ini berlangsung selama beberapa bulan. Hingga suatu
hari ada ketentuan baru Orang yang membayar iuran BPJS harus memiliki nomor
rekening pribadi pada bank yang dipercaya sebagai tempat pembayaran.
ATM BNI di Dekat Kampus dan Kantor |
Dari sini saya mulai memilah dan memilih lagi. Ingatan saya pun kembali pada kegiatan rutin yang kerap saya lakukan beberapa tahun yang lalu, yang tidak lain tidak bukan adalah membayar SPP dan BOP. “Wah kok bisa-bisanya saya mengulangi hal yang sama. Datang ke bank lalu mengantri. Kenapa tidak terpikirkan sama sekali untuk membuka rekening yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan lalu meminta layanan autodebet. Dengan begini saya tidak perlu ribet lagi antri sana-sini.
Selanjutnya saya harus memilih untuk mendaftar sebagai
salah satu nasabah yang terdaftar sebagai rekanan BPJS Kesehatan. Hal pertama
yang saya lakukan tentu melakukan survai kecil-kecilan. Dengan berbagai
pertimbangan yang ada akhirnya saya memutuskan untuk menjadi nasabah BNI. Salah
satu pertimbangan saya menjatuhkan pilihan pada BNI karena bank yang telah 69
tahun mengabdi ini memiliki jumlah cabang dan anjungan tunai mandiri (ATM) yang
cukup banyak. Dalam catatan kecil saya, saya menemukan 3 cabang dan 7
ATM BNI yang berada diantara rumah dan tempat kerja saya. Bahkan kini ada
cabang baru BNI yang dibuka di dekat kantor.
Layanan Autodebet BNI untuk Pembayaran BPJS Kesehatan (dokumentasi pribadi) |
0 komentar:
Posting Komentar