Mass market. Mungkin
istilah ini masih belum familiar di telinga sebagian masyarakat Indonesia. Padahal
bisa jadi Anda pernah atau bahkan sering bersinggungan atau malah kerap bertransaksi dengan beragam mass market yang ada di sekitar Anda, baik bertatap muka langsung atau sekedar bertemu secara online melalui dunia digital.
Sebenarnya, Mass Market
itu Siapa?
Contoh Mass Market Sumber: www.menabungmemberdayakan.com |
Mass market merupakan
istilah yang merujuk pada pelaku usaha mikro dan usaha kecil. Siapa saja
mereka? Secara garis besar saya menggolongkan mass market yang kerap
bersinggungan dengan saya ke dalam dua kelompok besar. Pertama saya sebut pemadan
kelaparan dan yang kedua saya kenang sebagai pahlawan penyedia layanan jasa. Ingin kenalan
lebih lanjut? Boleh-boleh!
Menurut pengalaman pribadi, mass market memiliki beragam manfaat tersendiri. Pertama, mass market sangat membantu jutaan orang untuk bisa menikmati sarapan tanpa kerepotan. Rasa-rasanya sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa kehidupan anak kos ataupun ibu-ibu yang kurang pandai memasak atau mamah muda hingga setengah baya yang sering bangun kesiangan terbantu oleh peran para pedagang makanan.
Warung Penyedia Sarapan Sumber: koleksi pribadi |
Bahkan di Jogja, tempat
tinggal saya saat ini, ada banyak pilihan aneka makanan untuk sarapan. Mulai
dari bubur sambel krecek, aneka baceman dan gorengan hingga sayuran khas pedesaan
seperti oseng-oseng daun pepaya ataupun pecel bunga turi ada di sini.
Tidak jarang warung penyelamat perut semacam ini buka sejak pukul
05.00 pagi. Mau sarapan apa, tinggal antri lalu pesan sesuka hati. Menariknya
lagi, harga yang ditawarkan oleh pemilik warung sangat terjangkau untuk semua
kalangan. Uang Rp 2.000 pun bisa mendapatkan seporsi bubur lengkap dengan tambahan
sayur. Widih, coba tunjuk tangan siapa yang tidak tertarik?
Mass Market = Pahlawan di Jalan Sumber: koleksi pribadi |
Tidak hanya itu, mass
market juga bisa menjadi pahlawan di kala orang sedang mengalami kesulitan.
Contoh mudahnya saat kendaraan seseorang mengalami kebanan. Meski jarang sekali
pelaku ekonomi perbengkelan mendapatkan sebuah penghargaan, bayangkan jika Anda
tidak menemukan tukang tambal ban saat kebanan? Atau saat kendaraan roda dua
Anda tidak berputar karena lepasnya rantai, padahal Anda sama sekali tidak memiliki
keahlian untuk memperbaikinya sendiri? Well, bisa dibayangkan bagaimana
akibatnya bukan?
Menariknya, kelompok
mass maret ini juga berperan dalam mempertemukan saya dengan masa lalu yang
begitu syahdu, seperti jajanan tempo dulu yang tidak lekang oleh waktu. Mie
lidi misalnya. Dapat satu bungkus saja senangnya bukan main. Terakhir, melalui
bantuan mass market lah tahun ini saya mencoba peruntungan di bidang fashion.
Melalui tangan penjahit di sekitar, puluhan baju impian bernuansa etnik
berhasil saya wujudkan. Bahkan mulai dari awal tahun ini saya memberanikan diri untuk mulai menjual produk etnik dengan menjalin bekerjasama dengan penjahit di sekitar tempat tinggal saya.
Baju Etnik Kreasi Mass Market Sumber: koleksi pribadi |
Lalu, Bagaimana Cara
Berpartisipasi untuk Kemajuan Mass Market?
Selain menggunakan jasa
yang disediakan oleh pihak mass market, Anda dapat turut berpartisipasi untuk
kemajuan mass market dengan cara menabung di Bank BTPN. Kenapa menabung di BTPN
bisa dikatakan turut serta dalam kemajuan mass market Indonesia? Hal ini tidak
lain karena uang tabungan Anda akan diputar sebagai pinjaman modal para pelaku
industri mikro atau kecil alias mass market tadi. Modal akan sangat berguna bagi perputaran bisnis ratusan atau bahkan ribuan pelaku usaha mikro dan kecil di berbagai sektor. Berikut contoh skema simulasi
tabungannya:
Cara Pertama Simulasi Menabung Memberdayakan sumber: www.menabungmemberdayakan.com |
sumber: www.menabungmemberdayakan.com |
sumber: www.menabungmemberdayakan.com |
sumber: www.menabungmemberdayakan.com |
sumber: www.menabungmemberdayakan.com |
Besarnya uang tabungan dan lama waktu menabung dalam simulasi di atas dapat disesuaikan dengan kemampuan dan rencana finansial masa depan Anda. Untuk informasi lebih lanjut dapat diakses di sini ya! Yuk ikut berpartisipasi membangun negeri melalui mass market!
Salam kenal dari Jogja,
Retno.
Salam kenal dari Jogja,
Retno.
0 komentar:
Posting Komentar