Menjadi
konsumen cerdas atau yang akrab dikenal dengan sebutan koncer itu ibarat asuransi. Menariknya, asuransi ini tidak hanya
bermanfaat bagi diri sendiri semata, namun dapat pula menebar manfaat bagi lingkungan
sekitar, bahkan pada orang yang belum dikenal sekalipun. Itulah mengapa menjadi
konsumen cerdas menjadi penting untuk dilakukan, apalagi di tengah era sebebas MEA. Sudah cerdaskah kita sebagai konsumen?
Logo Konsumen Cerdas 2016 (Sumber: www.bloggerien.com) |
Ada begitu banyak alasan mengapa menjadi konsumen cerdas menjadi agenda yang begitu penting di era sebebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) seperti yang saat ini tengah terjadi. Bagi saya pribadi, menjadi konsumen cerdas merupakan sebuah kebutuhan. Selain sebagai upaya untuk melindungi kesehatan, menjadi konsumen cerdas juga dapat menghemat uang belanja bulanan. Menariknya lagi, memilih untuk menjadi konsumen cerdas juga memiliki dampak sosial bagi lingkungan sekitar. Karena itulah rasa-rasanya sudah tidak ada alasan yang relevan lagi untuk menutup diri dari konsep konseumen cerdas ini. Yuk kenalan lebih jauh lagi!
Lalu
Siapa Sajakah Konsumen Cerdas Itu?
*Memahami
Kebutuhan yang Diperlukan
*Mengerti
Jaminan Kualitas Barang yang Akan Dibeli
Logo SNI (Sumber: www.bsn.go.id) |
Logo SNI ini akan menempel layaknya label pada suatu produk. Beberapa produk berlogo SNI yang mudah ditemui antara lain helm, kompor gas, baju bayi dan mainan anak. Sudahkah logo SNI menempel pada barang-barang yang dipergunakan sehari-hari?
*Memahami
Hak Konsumen
Contoh Produk yang Baik, Ada Petunjuk Cara Pemakaian dalam Bahasa Indonesia (Sumber: Koleksi Pribadi Penulis) |
Salah satu hak konsumen
adalah mengetahui berbagai hal penting terkait dengan produk yang akan dibeli.
Meski terkesan sepele, hal ini menjadi penting tatkala kita tertarik untuk membeli
produk , baik itu berupa barang, bahan makanan dalam kemasan, produk kosmetika hingga
perangkat elektronik seperti gadget, kamera ataupun televisi. Memilih produk dengan
kemasan berbahasa Indonesia lengkap dengan komposisi bahan serta petunjuk atau
prosedur pemakaian tentu memiliki nilai plus tersendiri. Selain mempermudah
pemahaman terkait dengan produk yang akan digunakan, hal ini penting untuk meminimalisir
terjadinya kerusakan pada produk yang berpotensi merugikan konsumen.
Nomor WhatsApps: 0853 1111 1010
*Tahu Kemana Harus Mengadu
Seiring dengan perkembangan teknologi, kini berbagai pihak
terkait telah berupaya sekuat tenaga untuk melakukan perlindungan terhadap
konsumen. Salah satunya dilakukan oleh Kementrian Perdagangan Republik
Indonesia. Terkait hal ini, kini terdapat berbagai layanan yang dibuat
khusus untuk melayani aduan konsumen, seperti tersedianya layanan telepon,
e-mail hingga fasilitas WhatsApps. Berikut keterangan selengkapnya:
Nomor WhatsApps: 0853 1111 1010
Nomor Telepon : (021) 344 1839
Alamat E-mail: pengaduankonsumen@kemendag.go.id
Layanan Pengaduan Konsumen (Sumber: www.bloggerien.com) |
Peluncuran
layanan aduan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya hasil pemetaan Indeks Keberdayaan
Konsumen (IKK) Indonesia yang dilakukan Kementerian Perdagangan tahun 2015
yang lalu masih menunjukkan nilai yang cukup rendah, yaitu 34,17 dari 100.
Nilai IKK tersebut masih jauh tertinggal dari nilai IKK tahun 2011 di 29 negara
Eropa yang mampu menyentuh angka 51,31. Terkait
hal ini, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Thomas Lembong menjelaskan
bahwa nilai IKK sebesar 34,17 masih menunjukkan bahwa keberdayaan
konsumen Indonesia baru berada pada level paham. Paham artinya konsumen
Indonesia baru sebatas mengenali dan memahami hak dan kewajibannya sebagai
konsumen, namun belum kritis dan berperan aktif dalam memperjuangkan haknya
sebagai konsumen (Tim PKIP Kemkominfo, Kemenndag dan Bappenas, 2016).
Tabel Indeks Keberdayaan Konsumen (Sumber: kominfo.go.id) |
Berbicara tentang IKK,
saya jadi teringat pada cerita menarik dari kawan saya, sebut saja Mawar.
Beberapa bulan yang lalu Mawar merasa dirugikan saat membeli satu box makanan
ringan favoritnya. Sayangnya hampir 3/4 makanan ringan dalam kemasan tersebut
isinya remuk total. Selain itu ia juga merasakan bau tengik dan tekstur yang mlempem pada makanan tersebut, adahal tanggal kadaluarsa yang tertera dalam kemasan masih cukup
lama.
Meski terkesan sepele, namun kejadian tersebut merupakan contoh perilaku konsumen cerdas yang layak diteladani. Sebaiknya buang jauh-jauh pemikiran bahwa harga murah yang ditawarkan produsen mampu membeli hak dan juga rasa kritis dari konsumen. Bagaimanapun juga, mendapatkan produk dan pelayanan sesuai standar produsen merupakan hak mutlak konsumen.
Kenapa Harus Menjadi Cerdas?
Ada begitu banyak
alasan mengapa kita harus menjadi konsumen cerdas. Sebagai seorang wanita,
nantinya saya akan menjadi ibu rumah tangga. Nah, salah satu tugas sebagai ibu
rumah tangga tidak lain adalah memastikan keamanan anggota keluarga.
Bagaimanapun juga edukasi paling dini terkait konsumen cerdas akan dimulai dari
keluarga inti, baik itu dari ibu ataupun ayah. Memang, peran ibu rumah tangga
merupakan awal yang baik untuk melakukan edukasi. Namun peran ayah juga tidak
kalah pentingnya. Karena itulah mengetahui seluk beluk konsumen cerdas adalah
kewajiban semua orang. Karena ke depannya, baik laki-laki ataupun perempuan
akan memiliki peran penting dalam keluarga.
Apa
Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Membeli Suatu Produk?
Contoh Produk Makanan dalam Kemasan yang Dijual diPasaran (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis) |
*Kualitas
Produk
Kualitas produk
merupakan hal pertama yang harus diperhatikan. Beda jenis produk, beda pula
kualitas yang haris diperhatikan. Untuk bahan makanan, ada beberapa hal vital
yang wajib diperhatikan. Bahan pangan segar misalnya. Dalam hal ini, tentu
cukup mudah mengenali mana buah, sayur ataupun ikan yang berkualitas baik.
Lain halnya
ketika kita membeli makanan matang yang dapat langsung dikonsumsi. Selain soal
rasa, selera dan harga, tentu parameter lain seperti kebersihan warung makan
hingga pelayanan dan cara menyajikan makanan menjadi hal yang layak untuk
dipertimbangkan. Tidak jarang tempat makan yang biasa saja mampu menyajikan
makanan jauh diluar ekspektasi kita. Istilahnya harga kaki lima, rasa bintang
lima.
Sedangkan untuk barang-barang diluar bahan makanan maka mau tidak mau kita akan kembali pada hal pertama yang dibahas di awal tadi, ada tidak si logo SNI. Kalau sudah ada logo SNI-nya, kita bisa leluasa memilih produk apa yang akan dibeli, tinggal dipilih saja mana yang sesuai dengan kebutuhan, selera dan dana yang dianggarkan.
Sedangkan untuk barang-barang diluar bahan makanan maka mau tidak mau kita akan kembali pada hal pertama yang dibahas di awal tadi, ada tidak si logo SNI. Kalau sudah ada logo SNI-nya, kita bisa leluasa memilih produk apa yang akan dibeli, tinggal dipilih saja mana yang sesuai dengan kebutuhan, selera dan dana yang dianggarkan.
*Keamanan
Produk
Karena erat kaitannya dengan kesehatan, keamanan produk merupakan parameter lain tidak kalah penting untuk diperhatikan. Keamanan bahan makanan dalam kemasan misalnya. Hal pertama yang harus dilihat sebelum membeli makanan kemasan tidak lain adalah kondisi fisik barang. Bagaimanapun juga kemasan yang rusak bisa merupakan pertanda kerusakan bahan makanan yang ada di dalamnya. Untuk bahan pangan bersegel, perhatikan segel yang menempel pada barang. Bagaimanapun juga istilah “Jangan diterima bila segel rusak” tentu bukan merupakan hal baru.
Expired Date Makanan Dalam Kemasan Banyak yang Diletakkan di Bagian Depan atau Permukaan Atas Barang (Sumber: Koleksi Pribadi Penulis) |
Selain melihat kondisi kemasan,
perlu diperhatikan pula ijin lembaga dari terkait seperti ijin dari Dinas
Kesehatan dan juga BPOM. Jangan lupa pula untuk memeriksa tanggal kadaluarsa
serta komposisi bahan yang tertempel pada kemasan. Apalagi saat membeli produk
makanan dengan tanggal kadaluarsa pendek seperti roti, tentu melihat tanggal
kadaluarsa menjadi hal wajib yang tidak bisa dikompromikan lagi. Kini berbagai tanggal kadaluarsa pada makanan dalam kemasan diletakkan di bagian depan atau atas produk sehingga semakin mudah dilihat konsumen.
*
Asal dan Nilai Sosial Produk
Menjadi konsumen cerdas
itu ibarat asuransi. Menariknya, asuransi ini tidak hanya bermanfaat bagi diri
sendiri, namun dapat pula menebar manfaat bagi lingkungan sekitar, bahkan pada
orang yang belum dikenal sekalipun. Ternyata sebagai pembeli, selain dapat mengambil
manfaat dari produk yang telah dibeli, kita dapat sekaligus menebar manfaat pada
para penggiat usaha mikro ataupun UMKM. Hal tersebut berkaitan langsung dengan
asal usul dan nilai sosial produk yang kita beli.
Batik dan Tenun Asli Indonesia (Sumber: Koleksi Pribadi Penulis) |
Jika kita membeli
produk dalam negeri yang notabene adalah karya anak bangsa, maka secara tidak
langsung kita ikut berpartisipasi dalam mengentaskan kemiskinan serta
mensupport perekonomian nasional kita. Kalau produk dalam negeri ita laku
keras, maka pelaku usaha mikro yang umumnya masyarakat ekonomi menengah ke
bawah juga akan menikmati manisnya berkarya di negeri sendiri.
Sebagai tambahan
informasi saja ya, sejak pemberlakuan MEA pada bulan Desember 2015 lalu, mau
tidak mau produk dalam negeri kita harus bersaing ketat dengan produk sejenis
dari luar negeri. Karena salah satu tujuan MEA tidak lain untuk mempermudah transaksi
berbagai kegiatan ekonomi, mulai dari sektor permodalan hingga perdagangan
barang ataupun jasa, maka produk impor akan semakin mudah ditemukan di pasar
nasional kita. Bahan komoditi pertanian seperti bumbu dapur pun akan bersaing ketat
dengan komoditi pertanian dari luar negeri. Bisa dibayangkan bukan bagaimana
ketatnya persaingan dalam dunia perdagangan saat ini?
Karena
itulah mensupport produk dalam negeri dengan cara membeli karya dan hasil bumi produksi dalam negeri sangat penting untuk dilakukan. Apa saja manfaat membeli produk dalam negeri? Berikut beberapa diantaranya!
Kini kualitas berbagai produk lokal kita seperti produk fashion, produk kerajinan kulit bahkan brand
kosmetika asli Indonesia terbukti mampu bersaing dengan produk sejenis,
bahkan dengan produk branded dari luar negeri sekalipun. Dalam dunia kecantikan misalnya, brand Wardah, Mustika Ratu ataupun Sari Ayu tentu tidak lagi dipandang sebelah mata. Selain mendapat respon yang baik di pasar nasional, brand kosmetika tersebut mampu bersaing ketat dengan brand kosmetika kosmetika internasional. Bahkan belum lama ini, Wardah dan ETU berhasil meramaikan panggung Virgin Australia Meulborne Fashion Festival 2016.
*Berdampak Positif Bagi
Perekonomian Nasional
*Memberi Ruang Gerak yang Lebih Leluasa untuk Para
Pelaku Industri dalam Negeri
Salah satu manfaat membeli produk dalam negeri adalah
memberi ruang gerak yang lebih luas bagi para pelaku industri dalam negeri.
Apapun jenis usahanya, tentu para penggiat wirausaha memerlukan modal untuk
menjalankan bisnisnya. Jika modal tersebut dapat kembali dalam jangka waktu
yang lebih cepat, maka mereka akan lebih leluasa untuk membuat karya berikutnya. Produk fashion misalnya. Dengan beragamnya kain tradisional asli Indonesia mampu diolah menjadi produk fashion etnik yang begitu menarik.
Kalau cara minum teh saja bisa menjadi daya tarik pariwisata di Jepang, pembuatan kain tradisional khas Indonesia tentu menawarkan pesona wisata yang tidak kalah bagusnya bukan? Lebih jauh lagi, pembuatan tenun dan batik secara tradisional dengan cara yang masih manual tentu akan semakin memperkaya nilai jual produk etnik dari Indonesia. Bahkan desainer-desainer muda Indonesia seperti Dian Pelangi ataupun Didiet Maulana berhasil mengangkat tenun tradisional khas Indonesia di panggung fashion dunia. Kalau pasar internasional saja bisa menerima tenun dan batik kita, apa iya kita akan melewatkannya begitu saja?
Baju Etnik (Sumber: Koleksi Pribadi Penulis) |
Kalau cara minum teh saja bisa menjadi daya tarik pariwisata di Jepang, pembuatan kain tradisional khas Indonesia tentu menawarkan pesona wisata yang tidak kalah bagusnya bukan? Lebih jauh lagi, pembuatan tenun dan batik secara tradisional dengan cara yang masih manual tentu akan semakin memperkaya nilai jual produk etnik dari Indonesia. Bahkan desainer-desainer muda Indonesia seperti Dian Pelangi ataupun Didiet Maulana berhasil mengangkat tenun tradisional khas Indonesia di panggung fashion dunia. Kalau pasar internasional saja bisa menerima tenun dan batik kita, apa iya kita akan melewatkannya begitu saja?
Wardah, Brand Kosmetika Asli Indonesia yang Sudah Mendunia (Sumber: Koleksi Foto Pribadi) |
Batik dan Tenun Indonesia (Sumber: Kolekasi Pribadi Penulis) |
Dengan berlakunya MEA, maka persaingan produk lokal tentu akan semakin sengit. Karena itulah selain merupakan aksi nasionalisme sebagai warga negara yang melek dampak nyata MEA, membeli produk dalam negeri akan membantu perwujudan perbaikan tingkat perekonomi bagi masyarakat luas, utamanya pada mereka yang bergerak di bidang perdagangan, baik perdagangan barang ataupun jasa. Apalagi jumlah UMKM di Indonesia tergolong sangat besar.
Data tahun 2014 saja menyebutkan bahwa jumlah UMKM kita mencapai 56,2 juta unit. Jumlah UMKM sebesar ini mampu menyerap hingga 97,2% tenaga kerja dari total angkatan yang ada. Karena itulah nilai ekonomi yang dihasilkan dari UMKM sangat berperan baik dalam pertumbuhan ekonomi, penerimaan devisa negara hingga pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia (Eva, 2014).
Jadi maukah Anda berpartisipasi dalam membantu perbaikan roda perekonomian negara dalam setiap aktivitas belanja Anda?
Referensi:
Eva, 2014. Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015. http://swa.co.id/business-research/tantangan-dan-peluang-ukm-jelang-mea-2015
Poster Lomba Konsumen Cerdas Kategori Blogger (Sumber: bloggerien.com) |
0 komentar:
Posting Komentar